KKN Mahasiswa Unhas Membangkitkan Asa Literasi di Sekolah Korban Sengketa
Sabtu, 2 Agustus 2025 10:33 WIB
Mahasiswa datang membawa buku dan inspirasi, siswa SDN 24 Takalar terpaksa membaca di pelataran karena tak punya ruangan.
TAKALAR – Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Hasanuddin menggelar kelas inspirasi sebagai bagian dari program kerja “Kunjungan Literasi ke Sekolah” di SDN 24 Takalar, Selasa (28/7/2026). Ironisnya, semangat literasi yang coba ditularkan tersebut harus berhadapan dengan kenyataan pahit kondisi sekolah yang hidupnya luntang-lantung akibat sengketa lahan menahun.
Antusiasme puluhan siswa menyambut kedatangan para mahasiswa seolah menjadi penawar sesaat atas peliknya masalah yang membelit sekolah mereka. Kegiatan belajar mengajar di sekolah ini jauh dari kata layak. Para siswa dan guru terpaksa menempati tiga bangunan bekas rumah dinas di lingkungan SDN 227 Takalar.
Menurut penuturan Fatriany S. Pd., seorang guru kelas V, penderitaan sekolah ini bermula sejak bangunannya disegel pada 2017. Masalah berakar pada sengketa lahan yang statusnya hanya hibah dari mulut ke mulut, tanpa akta otentik. “Ahli waris pemilik lahan menuntut kembali tanah itu karena tidak ada bukti hibah yang sah dan pihak sekolah lalai tidak segera membalik nama aset,” jelasnya.
Sejak saat itu, SDN 24 Takalar terpaksa berpindah sebanyak empat kali. Mulai dari menumpang sore hari di sekolah lain, kembali ke gedung lama lalu disegel lagi, hingga sempat memanfaatkan rumah warga sebelum akhirnya menempati lokasi sekarang.
Upaya mediasi untuk menebus lahan pun selalu menemui jalan buntu. Fatriany, S. Pd., menyebutkan bahwa permintaan harga dari ahli waris terus meroket secara tidak wajar, dari tawaran awal Rp50 juta, sempat hampir disepakati di angka Rp100 juta, kemudian tiba-tiba melonjak menjadi Rp600 juta.
Kondisi saat ini sangat memprihatinkan. Dengan total lima ruangan, satu ruangan sempit dialokasikan untuk guru, memaksa mereka lebih sering beraktivitas di luar. Empat ruangan kelas tersisa harus dibagi untuk enam rombongan belajar. Imbasnya, siswa kelas 1, 2, dan 3 digabung dalam satu bangunan kecil, sementara kelas 4, 5, dan 6 menempati ruangan sendiri yang juga sempit. Kehadiran mahasiswa KKN menjadi pengingat keras bahwa semangat pendidikan di tingkat akar rumput terus menyala, sekalipun dipaksa bertahan dalam kondisi serba terbatas oleh sengketa yang tak berkesudahan.

Mahasiswa KKN
0 Pengikut

Mahasiswa KKN UNHAS Ajak Siswa SDN 106 Belajar Empati Melalui Abjad Braille
Selasa, 12 Agustus 2025 19:39 WIB
KKN Mahasiswa Unhas Membangkitkan Asa Literasi di Sekolah Korban Sengketa
Sabtu, 2 Agustus 2025 10:33 WIBBaca Juga
Artikel Terpopuler